Penggunaan obat hidung yang mengandung antihistamin ataupun kortikosteroid yang terlalu lama dan berlebihan bisa menyebabkan iritasi mukosa hidung dan mimisan.
Untuk itu, sebaiknya gunakan obat-obatan tersebut sesuai indikasi dan di bawah pengawasan dokter.
9. Tumor di Rongga Hidung
Baik tumor jinak (polip hidung) maupun tumor ganas di rongga hidung, keduanya sama-sama bisa menimbulkan gejala mimisan. Salah satu contoh tumor ganas adalah intranasal rhabdomyosarcoma yang menyerang bagian hidung, mata, dan sinus.
10. Kelainan Pembuluh Darah Akibat Penyakit Genetik
Hereditary hemorrhagic telangiectasia atau yang dikenal dengan sindrom Osler-Weber-Rendu merupakan penyakit genetik yang berkaitan dengan berulangnya perdarahan akibat kelainan pembuluh darah.
Pada kondisi ini, pembuluh darah berbentuk tak seperti seharusnya dan justru muncul telangiectasis dan malformasi arteriovenosa.
Karena bentuknya abnormal, struktur pembuluh darah ikut berubah. Otot dinding pembuluh darah menjadi kurang elastis dan mudah pecah.
11. Gangguan Pembekuan Darah
Gangguan pembekuan darah juga bisa menjadi penyebab anak mimisan. Beberapa contoh gangguan pembekuan darah yang sering terjadi adalah hemofilia dan penyakit von Willebrand.
Biasanya, gangguan pembekuan darah pada anak dicurigai apabila terdapat riwayat gangguan pembekuan darah di keluarga. Salah satu tandanya anak sering memar tanpa sebab, atau bahkan mengalami perdarahan yang lama meski hanya luka kecil atau operasi kecil.
12. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi atau tidak terkontrol bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah bagian belakang hidung.
Umumnya, mimisan akan keluar melalui kedua lubang hidung. Banyaknya darah yang keluar akan bervariasi. Biasanya, darah akan berhenti dengan sendirinya dalam waktu 10 menit atau kurang, dengan bantuan pemencetan lubang hidung.
Namun, apabila darah semakin banyak, mimisan tidak kunjung berhenti dalam 20 menit, serta anak tampak lemas dan pucat, sebaiknya segera ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan.
Mimisan mungkin lumrah terjadi. Meski demikian, perlu dipastikan penyebab anak sering mimisan.
Bila frekuensi mimisan semakin sering atau muncul gejala lain, misalnya perdarahan di tempat lain atau berat badan turun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis anak dan spesialis THT-KL untuk mencari tahu penyebabnya.
Gunakan Live Chat dengan dokter spesialis untuk konsultasi lebih mudah dan cepat lewat ponsel.
(FR/JKT)
Comments: 0
Post a Comment